Innalillahi!..Kematian seorang Instruktur

"Kematian instruktur bukan disembarang tempat, melainkan di kelas"

Membuat siswa bisa dan mampu, antusias dan penasaran, asyik belajar dan lupa waktu, merasa mendapatkan banyak dari waktu yang singkat. Ibarat prasasti, ilmu yang dilatihkan terukir dalam, tak lekang oleh waktu. Meng-kristal, terabadikan dan memberi kesan. Mendorong untuk terus ber-eksplorasi. Menelusuri setiap detail, mengulang (repetisi), mencoba yang belum bisa, kemudian membiasakannya. Awal yang terasa berat, menjadi ringan pada akhirnya.

Produk dahsyat made in Instruktur.
"Kematian instruktur bukan disembarang tempat, melainkan di kelas". Sebuah kelakar satir. Menggambarkan tingkat performa yang ditampilkan instruktur di setiap sessi pelatihan. Selalu berhubungan erat antara "niche" atau "ceruk" harapan siswa dengan "teaching tools and method" atau produk materi yang disampaikan. Seberapa handal, seberapa mantap, seberapa presisi, dan seberapa kuat menghadapi waktu yang singkat ataupun panjang. Se-kaku itukah?. Menghilangkan sisi humanis siswa sebagai manusia-kah?. Produk yang dahsyat telah mempertimbangkan segalanya. Membuat instruktur tetap "hidup", menikmati dan menghayati kehidupannya di kelas.

Produk dahsyat adalah hasil pengembaraan keilmuan. Hasil canda dengan buku, berkeringat dalam eksperimen bengkel, dan menambahkan unsur kreativitas. Memiliki karakter "mengakar dan subur", hingga selalu tumbuh bila selalu disiram. Ada dimensi fleksibilitas, sejauhmana dan seberapa dalam kebutuhan, selalu bisa diukur. Praktis dan efisien. Bukan suatu produk "tebar pesona", atau ber-orientasi project semata, namun lebih pada produk yang "bermanfaat dan berhasil guna". Karakter "mengakar" adalah menyebar kebawah, bukan tersangkut "keatas". Kadang tidak mendapatkan pujian atasan, tetapi selalu mendapatkan ucapan terima kasih dari pengguna. It's all about the spirit within, sebarapa tulus semangat yang paling dalam dalam meng-create produk.

Big "O" dan "Terima kasih"
Akhirnya, segala sesuatu selalu bicara soal parameter dan jaminan keberhasilan. Big "O" adalah cerminan pencerahan siswa. Gambaran terhadap "mitos" materi yang selama ini "kompleks dan sulit", ternyata mudah dan menyenangkan. Bukan kekaguman semu, namun ekspresi untuk mengerti, bisa dan mampu. Juga cerminan siswa yang terinspirasi, ingin mencari dan mencari terhadap sesuatu yang belum ditemui alias penasaran.

Sedangkan "terima kasih" adalah pewujudan kepuasan. Seakan baru lahir dari zaman kegelapan menuju terang benderang. Merefleksikan naiknya moral, karena merasa berhasil. Menumbuhkan harapan untuk ingin selalu kembali dan ingin mengulangi, merasa sayang bila materi hilang. Dan,..., bercita-cita untuk berprestasi. Suatu jaminan semangat dan motivasi dari dalam.

Finally, lanjutkan mencetak produk dashsyat made in Instruktur, terima kasih untuk produk yang telah di-launching sebelumnya. Semakin mengakar, dan tumbuh subur. Semoga tidak ada lagi instruktur yang "mati" karena hadapi siswanya yang tidak antusias, lemes dan ngantuk. Semoga instruktur "hidup abadi" kalau perlu menjadi "mummy" dan tetap melatih. Lebay..MODE ON.

Comments :

0 komentar to “Innalillahi!..Kematian seorang Instruktur”

Posting Komentar