3 in One dan Kebahagiaan Instruktur


Apa parameter kebahagiaan kita? Apakah parameternya bisa dideteksi? Lalu, apakah parameternya bisa meningkat?. Nah, pertanyaan-pertanyaan tadi yang sering muncul tiba-tiba, akhirnya satu demi satu muncul jawabannya. Dari kolega, saudara, bahkan bila dinikmati, dari apa yang bisa diamati.

Salah seorang teman pernah memberi parameter kebahagiaan bagi seorang pengajar, jika siswa yang yang diajar berhasil melakukan proses belajar dengan baik, berprestasi. Apa yang diajarkan bisa diserap. Berhasil dalam berbagai ujian. Mematuhi nilai-nilai akademis. Akhirnya, lulus dengan memuaskan. Cukupkah?

Waktu berlalu, perjalanan berlanjut, dan parameter yang baru tentang kebahagiaan ketemu lagi. Lagi-lagi seorang teman yang memberi masukan. Seorang pengajar akan bahagia bila bertemu siswa yang pernah dididik/latih mau bertegur sapa. "Pak, gimana kabar bapak?" atau, "Pak, mari Pak.." dst..dst. Apalagi bersalaman dan sekedar berbasa basi untuk kangen-kangenan. Waduh, betul-betul kebahagiaan immaterial...

Berlanjut, standar pengajaran/pelatihan baru ditemukan dan diterapkan. Ada konsep "Three in One" dimana ada #3 misi utama: pelatihan, sertifikasi dan penempatan. Tak ayal lagi, parameter kebahagiaan jadi mengikuti perkembangan zaman. Bisa ditebak...Ya, Selain proses belajarnya lancar, berprestasi, kemudian mau bertegur sapa bila ketemu di jalan. Juga bila ditanya "kerja dimana?.." Dengan bangga dia menyebutkan suatu instansi. "Alkhamdulillah, Pak...Saya sudah bekerja". "Bekerja dimana?"..."Di PT Anu, pak!" dst..dst.

Zaman berkembang, waktu silih berganti. Parameter kebahagiaan baru masih menanti. Atau barangkali sudah diketemukan tapi belum tertulis disini? Yah, kebahagiaan yang meminta persyaratan. Yang pasti untuk sementara, parameter kebahagiaan instruktur diatas semoga bisa mewakili.

Comments :

0 komentar to “3 in One dan Kebahagiaan Instruktur”

Posting Komentar